Ukhuwah.sch.id. Banjarmasin - Hari pertama masuk sekolah Senin (10/07/2017) di Sekolah Islam Terpadu Ukhuwah baik itu di PAUD, SD, SMP maupun SMA Islam Terpadu Ukhuwah dipadati oleh mayoritas kendaraan roda 4 yang digunakan untuk mengantarkan anaknya ke sekolah dan sebagian ada yang standby karena menunggu anaknya yang masih di PAUD dan kelas 1 SD Islam Terpadu Ukhuwah.
Walaupun terjadi lonjakan pengguna roda empat di seputaran SIT Ukhuwah, namun tidak mengganggu kelancaran berlalu lintas, hal ini tidak terlepas dari kesigapan tim security yang dikerahkan untuk mengatur kelancaran hilir mudik orangtua siswa yang melintas.
Ditengah tengah orangtua siswa yang sibuk mengantarkan anaknya ke sekolah, terlihat juga Walikota Banjarmasin Ibnu Sina yang juga menuntun anaknya M. Al Fatih yang sekarang duduk dibangku kelas 3 SDIT Ukhuwah.
Sebelum menuju ke kelas anaknya, Ibnu Sina sempat untuk bersalaman dengan para guru-guru yang menyambut para siswa di depan pagar, kemudian melihat denah kelas yang terpampang untuk memudahkan dalam pencarian lokasi kelas.
"Senangnya hari pertama sekolah ananda M Al fatih diantar", tulis Ibnu Sina diakun Instagramnya. "ulun titipkan pendidikan alfatih pada pian2 para guru" pesan Ibnu Sina kepada para guru di SIT Ukhuwah.
Disinggung terkait Gerakan Bebas Sampah dihari Pertama Masuk Sekolah oleh Kemendikbud, Ibnu Sina menjelaskan bahwa siswa di Banjarmasin adalah Duta Kebersihan sehingga harapannya dari dunia pendidikan bisa membentuk perilaku bersih.
Siswa SD dan SMP Islam Terpadu Ukhuwah berkumpul di lapangan untuk mendengarkan penjelasan dan arahan singkat terkait kegiatan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) satu pekan kedepan sebelum mereka memasuki ruangan kelas untuk melanjutkan agenda berikutnya.
Sedangkan untuk siswa SMA Islam Terpadu Ukhuwah semuanya dikumpulkan di ruangan Mushola untuk menyimak paparan singkat dari Kasek terkait aturan dan juga kegiatan selama MPLS.
Sementara itu para orangtua di PAUD Islam Terpadu Ukhuwah turut serta duduk bersama anaknya masuk kedalam ruangan kelas karena kebanyakan dari mereka masih tidak mau ditinggalkan orangtuanya.
"Ini adalah masa-masa badai, karena para siswa banyak yang belum berani untuk ditinggalkan orangtuanya di dalam kelas bersama dengan teman-teman barunya," tutur Siti Komariah selaku kepala PAUD Islam Terpadu Ukhuwah.
Sekolah masih memberikan kelonggaran kepada orangtua untuk mendapingi anaknya di dalam kelas, namun secara bertahap juga akan diatur tentang hal ini. (rqh).
0 komentar:
Posting Komentar